Kisah Inspiratif Olo Panggabean, Raja JUDI Dermawan Medan yang Dijuluki Ketua

Mansion89
3 min readAug 26, 2023

--

foto by mansion89

Hingga saat ini mungkin masih sedikit yang mengetahui sosok Sahara Oloan Panggabean atau yang akrab disapa Olo Panggabean, lahir di Medan pada tanggal 24 Mei 1941.

Sosok sederhana ini menjadi legenda pada tahun 1970-an hingga 2009. Kiprahnya di dunia bawah, khususnya bisnis perjudian di Medan, Sumatera Utara, cukup terkenal.

Bahkan, karena pengaruhnya yang besar, Olo Panggabean kerap dipanggil oleh bawahannya di masyarakat luas untuk menjabat sebagai KETUA

Berdasarkan penelitian dari berbagai sumber, penyebutan kata “presiden” awalnya menjadi umum di Medan, Sumatera Utara, dari gambaran Olo Panggabean, seorang bapak baptis, preman, dan seorang yang sangat dermawan, disegani di Sumatera Utara.

Diduga Olo Panggabean menjalankan usaha tersebut dalam skala yang cukup besar.

Uniknya, meski sering disebut sebagai King of Games, Olo Panggabean memiliki sisi kemanusiaan yang luar biasa.

Nama Olo Panggabean, bagi kebanyakan orang, paling dikenal sebagai seorang dermawan. Banyak orang mengagumi karakter ini karena ketika dia membantu atau menyumbang kepada seseorang, dia tidak malu-malu. Semuanya dilakukan dengan ikhlas dan tanpa syarat apapun.

Di Medan, nama Olo Panggabean masih melegenda. Di satu sisi ia dikenal sebagai raja permainan dan preman kejam, namun di sisi lain ia dikenal sangat dermawan.

Olo Panggabean muda dikabarkan tangguh dan pemberani. Sejak remaja, Olo Panggabean telah tumbuh di dunia preman dan menjadi pria yang terkenal dan ditakuti. Ia juga disebut-sebut sebagai penagih utang yang kejam. Petisah merupakan wilayah kekuasaan Olo Panggabean.

Olo Panggabean juga mendirikan bisnis perjudian yang cukup besar.

Selain itu, Olo Panggabean mendirikan ormas bernama Ikatan Pemuda Karya (IPK). Ormas ini juga diduga terlibat perjudian.

Saat itu, ormas IPK pun diminta untuk menghentikan kegiatan judinya.

Moses salah seorang anak buah Olo Panggabean sempat menantang untuk membuktikannya. Masalah tersebut pun diduga menjadi pemicu sebuah insiden di kawasan Petisah.

Saat itu akibat penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok orang, ada anggota Brimob yang terluka. Korban yang terluka kemudian melaporkan kejadian itu ke rekan-rekannya. Akibatnya, sekelompok oknum kemudian memberondong kediaman Olo dengan senjata api.

Praktik perjudian yang dilakukan Olo Panggabean mengalami penurunan saat Sutanto menjabat sebagai Kapolri pada tahun 2005.

Saat itu, Bisnis Olo Panggabean benar-benar dihabisi. Karena hal itu, Olo kemudian dikabarkan memilih melakukan bisnis yang legal.

Konon kabarnya, Olo Panggabean berbisnis di Perusahaan Otobus (PO), POM Bensin, dan sebagainya.

Kediaman Olo Panggabean di Jalan Sekip, Medan juga ramai jadi buah bibir.

Menurut sebuah sumber, setiap Olo merayakan ulang tahun atau mengadakan pesta Natal atau Tahun Baru, banyak papan bunga ucapan selamat memenuhi kawasan tempat tinggalnya.

Meski terkenal sebagai preman dan salah belok, Olo Panggabean tetap dikenal sebagai dermawan yang luar biasa.

Saat menjadi sponsor pembangunan tempat ibadah tersebut, Olo Panggabean enggan menyebut namanya.

Olo Panggabean selalu berusaha membantu dan memberikan yang terbaik kepada pihak-pihak yang membutuhkan untuk berdonasi.

Olo pernah membantu sebuah keluarga yang anaknya tidak bisa dipulangkan karena “disandera” karena tidak mampu melahirkan. Setelah Olo, Panggabean langsung membayar dan menjamin biayanya, pihak rumah sakit langsung merawat keluarga tersebut dengan baik.

Olo Panggabean juga disebut membantu keluarga miskin yang harus menerima nasib dideportasi paksa oleh anggota Satpol PP.

Bahkan gerobak yang biasa digunakan untuk berdagang dan menjadi sumber pendapatan mereka pun dirusak. Dengan bantuan Olo Panggabean, keluarga tersebut kemudian memiliki kios permanen untuk dijual.

Tidak hanya itu. Masih ingatkah Anda dengan si kembar siam Angi dan Anjeli, anak Subari dan Neng Harmaini? Si kembar biru ini harus menjalani operasi karena jantung, hati, dan paru-paru mereka tidak bergantung satu sama lain.
Di tengah kebingungan pejabat mana yang akan menyumbang biaya operasi, pejabat non-pejabat
Olo Panggabean langsung turun tangan membantu.

Olo Panggabean dengan sukarela menanggung segala biaya yang diperlukan. Olo Panggabean masih menyempatkan diri menyapa si kembar saat tiba di Bandara Polonia, Medan pada 18 Juli 2004.

Olo meninggal pada 30 April 2009 setelah mendapat perawatan di Singapura karena komplikasi diabetes.

Ketika Olo meninggal, banyak orang berduka. Meski terkenal sebagai raja preman dan judi, Olo Panggabean telah membantu banyak orang. Sisi buruk Olo Panggabean mungkin tidak bisa ditiru, namun sisi baiknya bisa menginspirasi

MANSION89 situs judi online terpercaya

--

--

No responses yet